Majalah "Globe and Mail" melaporkan, Aisha seorang mahasiswi Muslim berusia 25 tahun, terpaksa diusir dari ruang kelas kerana muslimah itu mengenakan purdah dan tidak mahu melepaskannya di dalam kelas.
Mahasiswa yang bernama Aisha tersebut merasa sangat kecewa atas pengusiran itu, dia berkata: "Saya merasa sangat sedih, saya sangat suka belajar bahasa Perancis, seperti saya mencintai sekolah ini, yang saya anggap sebagai rumah kedua bagiku, tetapi mengenakan purdah bagi saya adalah prinsip, saya tidak akan rela jika ada orang meminta saya untuk melepaskannya."
Berita pengusiran Aisha dari ruang kelas telah menyebabkan kemarahan di kalangan rakan-rakannya, salah seorang rakannya yang bernama Rachna Abreaul mengatakan: "Kami tidak terima dengan keputusan pengusiran terhadap Aishah, dan kami semua menginginkan dia kembali ke ruang kelas, kembali berkumpul belajar bersama kami semua, kami semua dan Aishah sangat menyukai pelajaran bahasa Perancis."
Mengacu pada kes pengusiran mahasiswi bercadar di Kanada, maka Aishah adalah korban kedua yang terpaksa diusir dari ruang kelas di provinsi Quebec, sebelumnya seorang mahasiswi muslim asal Mesir telah dikeluarkan dari kelas pada bulan lalu kerana mengenakan cadar/ purdah.
Sebelumnya, pemerintah daerah Quebec Kanada telah mengeluarkan sebuah rancangan undang-undang baru yang melarang wanita bercadar melakukan transaksi di pejabat-pejabat pemerintah mahuapun di layanan-layanan umum.sumber
